Senin, 07 Mei 2018

Komponen Kebugaran Jasmani


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Postingan kali ini materi tentang  Komponen Kebugaran Jasmani. Nah apa sih yang termasuk dalam kompenan kebugaran jasmani itu, emm langsung saja simak materi pada postingan kali ini ,. :)


Kebugaran Jasmani kata tersebut tentu tidak asing dalam dunia kesehatan ataupun dalam dunia olahraga. Akan tetapi, jarang dari kita yang bisa mendefinisikan secara jelas tentang pengertian kebugaran jasmani.Para ahli memiliki pendapat yang berbeda-beda dalam menjelaskan hal ini, meskipun intinya hampir sama.
Menurut Sudarno (1992), kebugaran jasmani adalah kesanggupan tubuh untuk melakukan berbagai aktifitas dengan baik tanpa mengalami kelelahan berarti. Selain itu, tubuh masih memiliki cadangan energi yang bisa digunakan sewaktu-waktu. 
 Menurut Sutarman, pengertian kebugaran jasmani adalah aspek fisik dan kebugaran menyeluruh yang membuat orang mampu menjalani hidup secara produktif serta mampu menanggung segala beban fisik dengan layak.
Sedangkan menurut Prof. Soedjatmo Soemowardoyo, pengertian kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh dalam menyesuikan diri dengan lingkungan dan mampu melakukan pekerjaan fisik secara efisien tanpa rasa lelah yang berlebihan
Bila disimpulkan secara umum, pengertian kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh atau jasmani melakukan berbagai aktifitas tanpa kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangan energi untuk menjalani aktifitas lain
Kebugaran jasmani menurut organisasi kesehatan di seluruh dunia diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
  • Sehat – adalah fisik dan mental tubuh terbebas dari segala penyakit.
  • Bugar – adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan atau aktivitas sehari-hari secara maksimal, dan masih mempunyai cadangan energi tanpa mengalami kelelahan yag berlebihan.
Penggambaran tingkat kesehatan sesorang tidak hanya menjadi fungsi dari kebugaran jasmani, namun kebugaran jasmani juga memiliki fungsi untuk mengukur seseorang untuk melakukan kegiatan setiap harinya. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam kebugaran jasmani, yaitu:
  • Fisik – memiliki hubungan dengan otot, tulang, dan bagian lemak.
  • Fungsi Organ – memiliki hubungan dengan keefektifan kerja sistem jantung, pembuluh darah dan paru-paru atau sistem pernafasan.
  • Respon Otot – memiliki hubungan dengan kecepatan, kelenturan, kelemahan, dan kekuatan otot.
Kebugaran jasmani yang dibutuhkan oleh setiap orang tentu berbeda-beda. Hal ini dikarenakan aktivitas semua orang tidak sama maka kebugaran jasmani akan bergantung pada sifat tantangan fisik yang dihadapi. Ada beberapa komponen penyusun dari kebugaran jasmani yang perlu Anda ketahui.  Berikut ini adalah 10 komponen kebugaran jasmani berikut dengan penjelasannya secara singkat.
1.      Daya tahan (cardiorespiratory and muscle endurance)
Kemampuan jantung untuk memompa darah dan paru-paru untuk melakukan respirasi (exhale dan inhale) dan kerja kontraksi otot dalam waktu yang lama secara terus menerus tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan segara pulih asal dalam waktu yang singkat. Klasifikasi daya tahan;
a.       Daya tahan aerobik/aerobic endurance; sistem pengerahan energi (menghirup, menyalurkan, dan menggunakan untuk kontraksi otot) dengan menggunakan oksigen. Kebugaran aerobik dibutuhkan oleh siapapun yang melakukan aktivitas dalam waktu yang lama dan terus menerus, lebih khusus lagi bagi peserta didik yang diarahkan untuk mengambil spesialisi cabang olahraga atletik nomor lari jarak menengah hingga marathon. Tingkat kebugaran aerobik dipengaruhi oleh faktor-faktor keturunan, jenis kelamin, usia, lemak tubuh, tingkat aktivitas.
b.      Daya tahan anaerobik/anaerobic endurance; adalah merupakan istilah untuk menyebut cara kerja otot dalam waktu yang relatif singkat tanpa menggunakan oksigen. Kerja otot/kontraksi otot timbul dari pemecahan ATP (adenosine triphosphate) di dalam otot yang bersumber dari gula darah dan gula otot. Pemecahan ATP ini menimbulkan energi dan ADP (adenosine diposphate), ADP yang ditambah PC (posphocreatine) di dalam otot akan menjadi ATP yang baru. Pembakaran dalam sistem energi yang tidak sempurna akan menyisakan asam laktat, jika asam laktat ini menumpuk terlalu banyak di dalam otot, mengakibatkan kelelahan yang amat sangat dan rasa pegal, bahkan bisa menyebabkan kram otot. Asam laktat tidak selalu merugikan, sebab jika menyatu dengan oksigen, asam laktat akan kembali menjadi sumber energi hingga terurai secara tuntas dan keluar menjadi carbon diokside melalui proses pengeluaran nafas, dan ion-ion hidrogen melalui pengeluaran keringat. Untuk mempercepat proses peleburan asam laktat ini diperlukan pengguncangan (shaking), dan bisa dilakukan dengan lari-lari kecil (joging) dalam waktu 15 – 20 menit sesuai dengan tingkat penumpukan.
2.      Kekuatan (Strength)
Kemampuan tubuh mengerahkan tenaga untuk menahan beban yang diberikan. Klasifikasi strength adalah:
a.       Kekuatan maksimum (maximum strength); kekuatan ini memiliki ciri jika seseorang hanya mampu mengangkat sekali saja beban yang diberikan dan tidak mampu mengangkat lagi tanpa beristirahat terlebih dahulu, atau dalam istilah kebugaran biasa disebut sebagai 1 RM (1 repetition maximum). Pengetahuan mengenai 1 RM ini akan sangat membantu untuk dapat mengembangkan tipe kekuatan yang lainnya (kekuatan yang cepat (elastic/speed strength) dan daya tahan kekuatan (strength endurance)
b.      Kekuatan yang cepat (elastic/speed strength); tipe kekuatan ini memiliki ciri jika seseorang mampu mengangkat beban dalam jumlah yang besar dengan segera (dalam satuan waktu yang kecil). Dalam istilah yang lebih umum kecepatan ini dapat juga disebut daya ledak (explosive power)
c.       Daya tahan kekuatan (strength endurance); tipe kekuatan ini memiliki ciri jika seseorang mampu mengangkat beban dalam jumlah yang besar berulang-ulang dalam waktu yang lama.
3.      Komposisi tubuh
Perbandingan jumlah lemak yang terkandung di dalam tubuh dengan berat badan seseorang. Kandungan lemak yang berlebihan akan mengakibatkan terdesaknya organ tubuh yang lainnya sehingga mengganggu kinerja organ tersebut. Namun lemak tak jenuh yang mudah diurai juga merupakan sumber energi ketika karbohidrat dan cadangan glukosa dan glikogen sudah habis dipakai.
4.      Kelentukan (flexibility)
Kemampuan tubuh untuk menggunakan otot dan persendian dengan rentang yang luas. kelentukan dinamis, kelentukan statis
5.      Kecepatan (speed)
Kemampuan untuk memindahkan tubuh dan menggerakkan anggota tubuh menempuh jarak tertentu dalam satu satuan waktu yang singkat. Tipe kecepatan;
a.       Kecepatan siklis, jika pergerakan merupakan pengulangan satu bentuk keterampilan yang sama, biasanya digunakan untuk menempuh jarak tertentu dalam waktu yang kecil, contoh dari keterampilan tersebut adalah berlari, berenang, dan bersepeda
b.      Kecepatan asiklis, jika pergerakan merupakan bentuk keterampilan yang berbeda-beda dan berubah-ubah sesuai dengan tujuan dari keterampilan tersebut, biasanya digunakan dalam permainan dan penggunaan berbagai peralatan. Keterampilan dilakukan dalam waktu yang kecil
c.       Kecepatan reaksi, jika pergerakan dilakukan sebagai tanggapan atas rangsang yang diberikan dan dilakukan dengan segera. Contoh mudah dari kecepatan tipe ini adalah tendangan balasan pada olahraga pencak silat (tarung).
6.      Kelincahan (Agility)
Kemampuan tubuh untuk merubah-ubah posisi tubuh dan mengatasi rintangan dengan dalam waktu yang singkat. Kelincahan ini merupakan perpaduan dari unsur kelentukan dan kecepatan, bahkan kekuatan.
7.      Keseimbangan(Balance)
Kemampuan tubuh untuk mempertahankan posisi dalam satu titik yang diinginkan. Keseimbangan secara biomekanis sangat dipengaruhi oleh luasnya bidang tumpu, ketinggian pusat masa tubuh, serta koefisien gesek antara tubuh dengan bidang tubuh.  Namun di sisi lain juga dipengaruhi oleh kinerja system syaraf dan panca indera. Tipe dari keseimbangan adalah keseimbangan statis dan dinamis.
8.      Koordinasi (coordination)
Kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh secara bersamaan dengan padu padan. Kemampuan koordinasi sangat mendukung penguasaan keterampilan dasar gerak. Koordinasi meliputi mata – tangan, mata – kaki, tangan – kaki, mata – tangan – kaki, telinga – mata – kaki, dan seterusnya.
9.      Ketepatan (Accuracy)
Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas tubuh  terhadap suatu sasaran. Beberapa contoh olahraga yang membutuhkan keakuratan ini adalah memanah, bowling, sepak bola dan basket. Sepak bola membutuhkan ketepatan ketika menendang bola ke gawang lawan, begitu pun dengan bowling dan memanah yang memiliki target sasaran. Sedangkan bola basket membutuhkan ketepatan ketika memasukkan bola ke ring lawan. Contoh latihan untuk meningkatkan ketepatan antara lain adalah:
  • melempar bola tenis ke tembok, sebelumnya tembok telah diberi sasaran atau diberi tanda terlebih dahulu.
  • untuk lebih spesifik, langsung saja melatih ketepatan dengan memasukkan bola ke ring lawan untuk olahraga bola basket.
  • untuk sepak bola dengan latihan menendang bola ke gawang yang dijaga oleh seorang penjaga gawang agar keakuratan lebih dapat diperhitungkan dan memiliki tantangan.
10.  Reaksi (Reaction)
Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak  dan menanggapi rangsangan yang ditangkap oleh  indera. Salah satu latihan yang dapat meningkatkan reaksi adalah olahraga tangkap bola.

Nah itu dia yang termasuk dalam komponen kebugaran jasmani. Semoga materi ini bermanfaat menambah ilmu kalian. Terimaksihh 

Wasalamu'alaikum Wr. Wb

Daftar Pustaka :

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perilaku Hidup Sehat dan Pemanfaatan Waktu Luang untuk Kesehatan

Assalamu'alaikum Wr. Wb. A.   Pola Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat harus diterapkan dalam setiap sisi ...