Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Postingan kali ini materi tentang Komponen Kebugaran Jasmani. Nah apa sih yang termasuk dalam kompenan kebugaran jasmani itu, emm langsung saja simak materi pada postingan kali ini ,. :)
Kebugaran Jasmani kata tersebut tentu tidak asing dalam dunia
kesehatan ataupun dalam dunia olahraga. Akan tetapi, jarang dari kita yang bisa
mendefinisikan secara jelas tentang pengertian kebugaran jasmani.Para ahli
memiliki pendapat yang berbeda-beda dalam menjelaskan hal ini,
meskipun intinya hampir sama.
Menurut Sudarno (1992), kebugaran jasmani adalah kesanggupan
tubuh untuk melakukan berbagai aktifitas dengan baik tanpa mengalami kelelahan
berarti. Selain itu, tubuh masih memiliki cadangan energi yang bisa digunakan
sewaktu-waktu.
Menurut Sutarman, pengertian kebugaran jasmani adalah aspek fisik dan kebugaran menyeluruh yang membuat orang mampu menjalani hidup secara produktif serta mampu menanggung segala beban fisik dengan layak.
Menurut Sutarman, pengertian kebugaran jasmani adalah aspek fisik dan kebugaran menyeluruh yang membuat orang mampu menjalani hidup secara produktif serta mampu menanggung segala beban fisik dengan layak.
Sedangkan menurut Prof. Soedjatmo Soemowardoyo, pengertian
kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh dalam menyesuikan diri dengan
lingkungan dan mampu melakukan pekerjaan fisik secara efisien tanpa rasa lelah
yang berlebihan
Bila
disimpulkan secara umum, pengertian kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh
atau jasmani melakukan berbagai aktifitas tanpa kelelahan yang berarti dan
masih memiliki cadangan energi untuk menjalani aktifitas lain
Kebugaran jasmani menurut organisasi kesehatan di
seluruh dunia diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
- Sehat – adalah fisik dan mental tubuh terbebas dari segala penyakit.
- Bugar – adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan atau aktivitas sehari-hari secara maksimal, dan masih mempunyai cadangan energi tanpa mengalami kelelahan yag berlebihan.
Penggambaran tingkat kesehatan
sesorang tidak hanya menjadi fungsi dari kebugaran jasmani, namun kebugaran
jasmani juga memiliki fungsi untuk mengukur seseorang untuk melakukan kegiatan
setiap harinya. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam kebugaran jasmani,
yaitu:
- Fisik – memiliki hubungan dengan otot, tulang, dan bagian lemak.
- Fungsi Organ – memiliki hubungan dengan keefektifan kerja sistem jantung, pembuluh darah dan paru-paru atau sistem pernafasan.
- Respon Otot – memiliki hubungan dengan kecepatan, kelenturan, kelemahan, dan kekuatan otot.
Kebugaran jasmani yang dibutuhkan
oleh setiap orang tentu berbeda-beda. Hal ini dikarenakan aktivitas semua orang
tidak sama maka kebugaran jasmani akan bergantung pada sifat tantangan fisik
yang dihadapi. Ada beberapa komponen penyusun dari kebugaran jasmani yang perlu
Anda ketahui. Berikut ini adalah 10 komponen kebugaran jasmani berikut
dengan penjelasannya secara singkat.
1.
Daya tahan (cardiorespiratory
and muscle endurance)
Kemampuan jantung untuk memompa
darah dan paru-paru untuk melakukan respirasi (exhale dan inhale) dan
kerja kontraksi otot dalam waktu yang lama secara terus menerus tanpa mengalami
kelelahan yang berarti dan segara pulih asal dalam waktu yang singkat. Klasifikasi
daya tahan;
a. Daya tahan
aerobik/aerobic endurance; sistem pengerahan energi (menghirup,
menyalurkan, dan menggunakan untuk kontraksi otot) dengan menggunakan oksigen.
Kebugaran aerobik dibutuhkan oleh siapapun yang melakukan aktivitas dalam waktu
yang lama dan terus menerus, lebih khusus lagi bagi peserta didik yang
diarahkan untuk mengambil spesialisi cabang olahraga atletik nomor lari jarak
menengah hingga marathon. Tingkat kebugaran aerobik dipengaruhi oleh
faktor-faktor keturunan, jenis kelamin, usia, lemak tubuh, tingkat aktivitas.
b. Daya tahan
anaerobik/anaerobic endurance; adalah merupakan istilah untuk menyebut
cara kerja otot dalam waktu yang relatif singkat tanpa menggunakan oksigen.
Kerja otot/kontraksi otot timbul dari pemecahan ATP (adenosine triphosphate)
di dalam otot yang bersumber dari gula darah dan gula otot. Pemecahan ATP ini
menimbulkan energi dan ADP (adenosine diposphate), ADP yang ditambah PC
(posphocreatine) di dalam otot akan menjadi ATP yang baru. Pembakaran
dalam sistem energi yang tidak sempurna akan menyisakan asam laktat, jika asam
laktat ini menumpuk terlalu banyak di dalam otot, mengakibatkan kelelahan yang
amat sangat dan rasa pegal, bahkan bisa menyebabkan kram otot. Asam laktat
tidak selalu merugikan, sebab jika menyatu dengan oksigen, asam laktat akan
kembali menjadi sumber energi hingga terurai secara tuntas dan keluar menjadi carbon
diokside melalui proses pengeluaran nafas, dan ion-ion hidrogen melalui
pengeluaran keringat. Untuk mempercepat proses peleburan asam laktat ini
diperlukan pengguncangan (shaking), dan bisa dilakukan dengan lari-lari
kecil (joging) dalam waktu 15 – 20 menit sesuai dengan tingkat
penumpukan.
2.
Kekuatan (Strength)
Kemampuan tubuh mengerahkan tenaga
untuk menahan beban yang diberikan. Klasifikasi strength adalah:
a. Kekuatan
maksimum (maximum strength); kekuatan ini memiliki ciri jika seseorang
hanya mampu mengangkat sekali saja beban yang diberikan dan tidak mampu
mengangkat lagi tanpa beristirahat terlebih dahulu, atau dalam istilah
kebugaran biasa disebut sebagai 1 RM (1 repetition maximum). Pengetahuan
mengenai 1 RM ini akan sangat membantu untuk dapat mengembangkan tipe kekuatan
yang lainnya (kekuatan yang cepat (elastic/speed strength) dan daya
tahan kekuatan (strength endurance)
b. Kekuatan
yang cepat (elastic/speed strength); tipe kekuatan ini memiliki ciri
jika seseorang mampu mengangkat beban dalam jumlah yang besar dengan segera
(dalam satuan waktu yang kecil). Dalam istilah yang lebih umum kecepatan ini
dapat juga disebut daya ledak (explosive power)
c. Daya tahan
kekuatan (strength endurance); tipe kekuatan ini memiliki ciri jika
seseorang mampu mengangkat beban dalam jumlah yang besar berulang-ulang dalam
waktu yang lama.
3.
Komposisi
tubuh
Perbandingan jumlah lemak yang
terkandung di dalam tubuh dengan berat badan seseorang. Kandungan lemak yang
berlebihan akan mengakibatkan terdesaknya organ tubuh yang lainnya sehingga
mengganggu kinerja organ tersebut. Namun lemak tak jenuh yang mudah diurai juga
merupakan sumber energi ketika karbohidrat dan cadangan glukosa dan glikogen
sudah habis dipakai.
4.
Kelentukan (flexibility)
Kemampuan tubuh untuk menggunakan
otot dan persendian dengan rentang yang luas. kelentukan dinamis, kelentukan
statis
5. Kecepatan (speed)
Kemampuan untuk memindahkan tubuh
dan menggerakkan anggota tubuh menempuh jarak tertentu dalam satu satuan waktu
yang singkat. Tipe kecepatan;
a. Kecepatan
siklis, jika pergerakan merupakan pengulangan satu bentuk keterampilan yang sama,
biasanya digunakan untuk menempuh jarak tertentu dalam waktu yang kecil, contoh
dari keterampilan tersebut adalah berlari, berenang, dan bersepeda
b. Kecepatan
asiklis, jika pergerakan merupakan bentuk keterampilan yang berbeda-beda dan
berubah-ubah sesuai dengan tujuan dari keterampilan tersebut, biasanya
digunakan dalam permainan dan penggunaan berbagai peralatan. Keterampilan
dilakukan dalam waktu yang kecil
c. Kecepatan
reaksi, jika pergerakan dilakukan sebagai tanggapan atas rangsang yang
diberikan dan dilakukan dengan segera. Contoh mudah dari kecepatan tipe ini
adalah tendangan balasan pada olahraga pencak silat (tarung).
6.
Kelincahan (Agility)
Kemampuan tubuh untuk merubah-ubah
posisi tubuh dan mengatasi rintangan dengan dalam waktu yang singkat. Kelincahan
ini merupakan perpaduan dari unsur kelentukan dan kecepatan, bahkan kekuatan.
7.
Keseimbangan(Balance)
Kemampuan tubuh untuk mempertahankan
posisi dalam satu titik yang diinginkan. Keseimbangan secara biomekanis sangat
dipengaruhi oleh luasnya bidang tumpu, ketinggian pusat masa tubuh, serta
koefisien gesek antara tubuh dengan bidang tubuh. Namun di sisi lain juga
dipengaruhi oleh kinerja system syaraf dan panca indera. Tipe dari keseimbangan
adalah keseimbangan statis dan dinamis.
8.
Koordinasi (coordination)
Kemampuan untuk menggerakkan anggota
tubuh secara bersamaan dengan padu padan. Kemampuan koordinasi sangat mendukung
penguasaan keterampilan dasar gerak. Koordinasi meliputi mata – tangan, mata –
kaki, tangan – kaki, mata – tangan – kaki, telinga – mata – kaki, dan
seterusnya.
9.
Ketepatan (Accuracy)
Ketepatan adalah kemampuan seseorang
untuk mengendalikan gerak-gerak bebas tubuh terhadap suatu sasaran.
Beberapa contoh olahraga yang membutuhkan keakuratan ini adalah memanah,
bowling, sepak bola dan basket. Sepak bola membutuhkan ketepatan ketika
menendang bola ke gawang lawan, begitu pun dengan bowling dan memanah yang
memiliki target sasaran. Sedangkan bola basket membutuhkan ketepatan ketika
memasukkan bola ke ring lawan. Contoh latihan untuk meningkatkan ketepatan
antara lain adalah:
- melempar bola tenis ke tembok, sebelumnya tembok telah diberi sasaran atau diberi tanda terlebih dahulu.
- untuk lebih spesifik, langsung saja melatih ketepatan dengan memasukkan bola ke ring lawan untuk olahraga bola basket.
- untuk sepak bola dengan latihan menendang bola ke gawang yang dijaga oleh seorang penjaga gawang agar keakuratan lebih dapat diperhitungkan dan memiliki tantangan.
10. Reaksi (Reaction)
Reaksi adalah kemampuan seseorang
untuk segera bertindak dan menanggapi rangsangan yang ditangkap oleh
indera. Salah satu latihan yang dapat meningkatkan reaksi adalah olahraga
tangkap bola.
Nah itu dia yang termasuk dalam komponen kebugaran jasmani. Semoga materi ini bermanfaat menambah ilmu kalian. Terimaksihh
Wasalamu'alaikum Wr. Wb
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar