Senin, 07 Mei 2018

Perilaku Hidup Sehat dan Pemanfaatan Waktu Luang untuk Kesehatan

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

A.  Pola Hidup Bersih dan Sehat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat harus diterapkan dalam setiap sisi kehidupan manusia kapan saja dan dimana saja termasuk di dalam lingkungan kampu dan tempat tinggal karena perilaku merupakan sikap dan tindakan yang akan membentuk kebiasaan sehingga melekat dalam diri seseorang. Perilaku merupakan respon individu terhadap stimulasi baik yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
PHBS merupakan salah satu pilar utama dalam Indonesia Sehat dan merupakan salah satu strategi untuk mengurangi beban negara dan masyarakat terhadap pembiayaan kesehatan. Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi. (UU Kesehatan RI No. 23 tahun 1992).
Dalam mewujutkan hidup Sehat dibutuhkan dukungan dari aktifitas dan pekerjaan lainnya: Untuk sehat paling tidak ada 4 hal yang harus dilakukan :
1.      Olahraga teratur
2.      Makanan bergizi
3.      Lingkungan bersih
4.      Menjauhi kebiasaan-kebuasaan jelek atau buruk (misalnya minum alcohol atau merokok)
Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
1.      Menggunakan air bersih
Air merupakan kebutuhan dasar yang di pergunakan sehari hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian, dan sebagainya, agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari sakit.
Syarat-syarat air bersih:
a.       Air tidak berwarna harus bening/jernih
b.      Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa dan kotoran lainnya
c.       Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau, dan tidak pahit harus bebas dari bahan kimia beracun
d.      Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau belerang.
e.       Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Beberapa alasan setiap anggota keluarga harus mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun antara lain:
a.       Air yang bersih dan banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit
b.      Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan masih tertinggal ditangan.
2.      Menggunakan Jamban Sehat
Jamban merupakan suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa (cemplung) yang di lengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air unuk membersihkannya.
3.      Memberantas Jentik Di Rumah Sekali Seminggu
Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk. Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) adalah pemeriksaan tempat tempat perkembangbiakan nyamuk (tempat-tempat penampung air) yang ada di dalam rumah seperti bak mandi/WC, vas bunga,  kulkas, dll. Dan di luar rumah seperti talang air, alas pot kembang, ketiak daun, lubang pohon, pagar bambu, dll dilakukan secara teratur sekali dalam seminggu.
4.      Makan Buah dan Sayur Setiap Hari
Orang yang diharapkan makan sayur dan buah adalah setiap anggota rumah tangga di harapkan mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari.
5.      Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Melakukan aktivitas fisik setiap hari. Aktivitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.
   
B.  Pemanfaatan Waktu Luang untuk Kesehatan
1.      Rekreasi



Rekreasi atau "recreation" berarti kesukaan atau kesenangan. Rekreasi merupakan kegiatan untuk menyegarkan pikiran setelah lelah bekerja atau belajar. Berbagai kegiatan rekreasi antara lain darmawisata ke air terjun, kebun binatang, pantai, museum, dll.
Tujuan rekreasi adalah:
a.       Menikmati keindahan alam
b.      Menyegarkan pikiran
c.       Merasakan kesegaran jasmani maupun rohani
Dengan adanya rekreasi, maka kesehatan jasmani maupun rohani akan kembali, sehingga dapat mengerjakan pekerjaan atau tugas sehari-hari dengan pikiran jernih dan tenaga baru.
2.      Istirahat

Istirahat tidak hanya menentramkan otot, tetapi juga meringankan ketegangan pikiran dan menentramkan rohani. Berbagai kegiatan istirahat antara lain: menonton TV, mendengarakan musik, tidur-tiduran, duduk santai, dll.
Manfaat istirahat:
a.       Menambah kesegaran dan kekuatan
b.      Melepaskan lelah dan penat
c.       Memperpanjang umur sel-sel tubuh
Akibat kurang istirahat:
a.       Otot-otot sakit
b.      Sukar tidur
c.       Kelelahan dan lama-kelamaan menjadi sakit
d.      Gampang terserang penyakit
Untuk itu, istirahat sangat dibutuhkan oleh tubuh dan pikiran kita, dengan istirahat yang cukup semua kegiatan dapat berjalan dengan lancar.
3.      Tidur

Tidur adalah cara yang paling baik untuk memanfaatkan waktu luang. Bila kurang tidur, maka kesehatan tubuh kita akan terganggu. Gejala-gejala umum dari kurang tidur antara lain: kelopak mata sayu, wajah pucat dan muram, badan lemah, malas, dan kurang bergairah dalam bekerja atau belajar.
4.      Olahraga

Olahraga merupakan pemanfaatan waktu luang yang tepat untuk meningkatkan kesehatan jasmani. Dengan olahraga, maka tubuh akan melakukan gerak, gerak dalam olahraga sangat berguna untuk perkembangan otot-otot tubuh. Banyak manfaat dari aktivitas olahraga, antara lain: memperbaiki sirkulasi darah, melenturkan dan mengencangkan otot-otot, memperlancar sistem pernapasan, pembakaran hidrat arang dan lemak dengan baik, dll.

Semoga Bermanfaat :)

Wasalamu'alaikum Wr. Wb.

Daftar Pustaka : 


 


Komponen Kebugaran Jasmani


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Postingan kali ini materi tentang  Komponen Kebugaran Jasmani. Nah apa sih yang termasuk dalam kompenan kebugaran jasmani itu, emm langsung saja simak materi pada postingan kali ini ,. :)


Kebugaran Jasmani kata tersebut tentu tidak asing dalam dunia kesehatan ataupun dalam dunia olahraga. Akan tetapi, jarang dari kita yang bisa mendefinisikan secara jelas tentang pengertian kebugaran jasmani.Para ahli memiliki pendapat yang berbeda-beda dalam menjelaskan hal ini, meskipun intinya hampir sama.
Menurut Sudarno (1992), kebugaran jasmani adalah kesanggupan tubuh untuk melakukan berbagai aktifitas dengan baik tanpa mengalami kelelahan berarti. Selain itu, tubuh masih memiliki cadangan energi yang bisa digunakan sewaktu-waktu. 
 Menurut Sutarman, pengertian kebugaran jasmani adalah aspek fisik dan kebugaran menyeluruh yang membuat orang mampu menjalani hidup secara produktif serta mampu menanggung segala beban fisik dengan layak.
Sedangkan menurut Prof. Soedjatmo Soemowardoyo, pengertian kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh dalam menyesuikan diri dengan lingkungan dan mampu melakukan pekerjaan fisik secara efisien tanpa rasa lelah yang berlebihan
Bila disimpulkan secara umum, pengertian kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh atau jasmani melakukan berbagai aktifitas tanpa kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangan energi untuk menjalani aktifitas lain
Kebugaran jasmani menurut organisasi kesehatan di seluruh dunia diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
  • Sehat – adalah fisik dan mental tubuh terbebas dari segala penyakit.
  • Bugar – adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan atau aktivitas sehari-hari secara maksimal, dan masih mempunyai cadangan energi tanpa mengalami kelelahan yag berlebihan.
Penggambaran tingkat kesehatan sesorang tidak hanya menjadi fungsi dari kebugaran jasmani, namun kebugaran jasmani juga memiliki fungsi untuk mengukur seseorang untuk melakukan kegiatan setiap harinya. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam kebugaran jasmani, yaitu:
  • Fisik – memiliki hubungan dengan otot, tulang, dan bagian lemak.
  • Fungsi Organ – memiliki hubungan dengan keefektifan kerja sistem jantung, pembuluh darah dan paru-paru atau sistem pernafasan.
  • Respon Otot – memiliki hubungan dengan kecepatan, kelenturan, kelemahan, dan kekuatan otot.
Kebugaran jasmani yang dibutuhkan oleh setiap orang tentu berbeda-beda. Hal ini dikarenakan aktivitas semua orang tidak sama maka kebugaran jasmani akan bergantung pada sifat tantangan fisik yang dihadapi. Ada beberapa komponen penyusun dari kebugaran jasmani yang perlu Anda ketahui.  Berikut ini adalah 10 komponen kebugaran jasmani berikut dengan penjelasannya secara singkat.
1.      Daya tahan (cardiorespiratory and muscle endurance)
Kemampuan jantung untuk memompa darah dan paru-paru untuk melakukan respirasi (exhale dan inhale) dan kerja kontraksi otot dalam waktu yang lama secara terus menerus tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan segara pulih asal dalam waktu yang singkat. Klasifikasi daya tahan;
a.       Daya tahan aerobik/aerobic endurance; sistem pengerahan energi (menghirup, menyalurkan, dan menggunakan untuk kontraksi otot) dengan menggunakan oksigen. Kebugaran aerobik dibutuhkan oleh siapapun yang melakukan aktivitas dalam waktu yang lama dan terus menerus, lebih khusus lagi bagi peserta didik yang diarahkan untuk mengambil spesialisi cabang olahraga atletik nomor lari jarak menengah hingga marathon. Tingkat kebugaran aerobik dipengaruhi oleh faktor-faktor keturunan, jenis kelamin, usia, lemak tubuh, tingkat aktivitas.
b.      Daya tahan anaerobik/anaerobic endurance; adalah merupakan istilah untuk menyebut cara kerja otot dalam waktu yang relatif singkat tanpa menggunakan oksigen. Kerja otot/kontraksi otot timbul dari pemecahan ATP (adenosine triphosphate) di dalam otot yang bersumber dari gula darah dan gula otot. Pemecahan ATP ini menimbulkan energi dan ADP (adenosine diposphate), ADP yang ditambah PC (posphocreatine) di dalam otot akan menjadi ATP yang baru. Pembakaran dalam sistem energi yang tidak sempurna akan menyisakan asam laktat, jika asam laktat ini menumpuk terlalu banyak di dalam otot, mengakibatkan kelelahan yang amat sangat dan rasa pegal, bahkan bisa menyebabkan kram otot. Asam laktat tidak selalu merugikan, sebab jika menyatu dengan oksigen, asam laktat akan kembali menjadi sumber energi hingga terurai secara tuntas dan keluar menjadi carbon diokside melalui proses pengeluaran nafas, dan ion-ion hidrogen melalui pengeluaran keringat. Untuk mempercepat proses peleburan asam laktat ini diperlukan pengguncangan (shaking), dan bisa dilakukan dengan lari-lari kecil (joging) dalam waktu 15 – 20 menit sesuai dengan tingkat penumpukan.
2.      Kekuatan (Strength)
Kemampuan tubuh mengerahkan tenaga untuk menahan beban yang diberikan. Klasifikasi strength adalah:
a.       Kekuatan maksimum (maximum strength); kekuatan ini memiliki ciri jika seseorang hanya mampu mengangkat sekali saja beban yang diberikan dan tidak mampu mengangkat lagi tanpa beristirahat terlebih dahulu, atau dalam istilah kebugaran biasa disebut sebagai 1 RM (1 repetition maximum). Pengetahuan mengenai 1 RM ini akan sangat membantu untuk dapat mengembangkan tipe kekuatan yang lainnya (kekuatan yang cepat (elastic/speed strength) dan daya tahan kekuatan (strength endurance)
b.      Kekuatan yang cepat (elastic/speed strength); tipe kekuatan ini memiliki ciri jika seseorang mampu mengangkat beban dalam jumlah yang besar dengan segera (dalam satuan waktu yang kecil). Dalam istilah yang lebih umum kecepatan ini dapat juga disebut daya ledak (explosive power)
c.       Daya tahan kekuatan (strength endurance); tipe kekuatan ini memiliki ciri jika seseorang mampu mengangkat beban dalam jumlah yang besar berulang-ulang dalam waktu yang lama.
3.      Komposisi tubuh
Perbandingan jumlah lemak yang terkandung di dalam tubuh dengan berat badan seseorang. Kandungan lemak yang berlebihan akan mengakibatkan terdesaknya organ tubuh yang lainnya sehingga mengganggu kinerja organ tersebut. Namun lemak tak jenuh yang mudah diurai juga merupakan sumber energi ketika karbohidrat dan cadangan glukosa dan glikogen sudah habis dipakai.
4.      Kelentukan (flexibility)
Kemampuan tubuh untuk menggunakan otot dan persendian dengan rentang yang luas. kelentukan dinamis, kelentukan statis
5.      Kecepatan (speed)
Kemampuan untuk memindahkan tubuh dan menggerakkan anggota tubuh menempuh jarak tertentu dalam satu satuan waktu yang singkat. Tipe kecepatan;
a.       Kecepatan siklis, jika pergerakan merupakan pengulangan satu bentuk keterampilan yang sama, biasanya digunakan untuk menempuh jarak tertentu dalam waktu yang kecil, contoh dari keterampilan tersebut adalah berlari, berenang, dan bersepeda
b.      Kecepatan asiklis, jika pergerakan merupakan bentuk keterampilan yang berbeda-beda dan berubah-ubah sesuai dengan tujuan dari keterampilan tersebut, biasanya digunakan dalam permainan dan penggunaan berbagai peralatan. Keterampilan dilakukan dalam waktu yang kecil
c.       Kecepatan reaksi, jika pergerakan dilakukan sebagai tanggapan atas rangsang yang diberikan dan dilakukan dengan segera. Contoh mudah dari kecepatan tipe ini adalah tendangan balasan pada olahraga pencak silat (tarung).
6.      Kelincahan (Agility)
Kemampuan tubuh untuk merubah-ubah posisi tubuh dan mengatasi rintangan dengan dalam waktu yang singkat. Kelincahan ini merupakan perpaduan dari unsur kelentukan dan kecepatan, bahkan kekuatan.
7.      Keseimbangan(Balance)
Kemampuan tubuh untuk mempertahankan posisi dalam satu titik yang diinginkan. Keseimbangan secara biomekanis sangat dipengaruhi oleh luasnya bidang tumpu, ketinggian pusat masa tubuh, serta koefisien gesek antara tubuh dengan bidang tubuh.  Namun di sisi lain juga dipengaruhi oleh kinerja system syaraf dan panca indera. Tipe dari keseimbangan adalah keseimbangan statis dan dinamis.
8.      Koordinasi (coordination)
Kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh secara bersamaan dengan padu padan. Kemampuan koordinasi sangat mendukung penguasaan keterampilan dasar gerak. Koordinasi meliputi mata – tangan, mata – kaki, tangan – kaki, mata – tangan – kaki, telinga – mata – kaki, dan seterusnya.
9.      Ketepatan (Accuracy)
Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas tubuh  terhadap suatu sasaran. Beberapa contoh olahraga yang membutuhkan keakuratan ini adalah memanah, bowling, sepak bola dan basket. Sepak bola membutuhkan ketepatan ketika menendang bola ke gawang lawan, begitu pun dengan bowling dan memanah yang memiliki target sasaran. Sedangkan bola basket membutuhkan ketepatan ketika memasukkan bola ke ring lawan. Contoh latihan untuk meningkatkan ketepatan antara lain adalah:
  • melempar bola tenis ke tembok, sebelumnya tembok telah diberi sasaran atau diberi tanda terlebih dahulu.
  • untuk lebih spesifik, langsung saja melatih ketepatan dengan memasukkan bola ke ring lawan untuk olahraga bola basket.
  • untuk sepak bola dengan latihan menendang bola ke gawang yang dijaga oleh seorang penjaga gawang agar keakuratan lebih dapat diperhitungkan dan memiliki tantangan.
10.  Reaksi (Reaction)
Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak  dan menanggapi rangsangan yang ditangkap oleh  indera. Salah satu latihan yang dapat meningkatkan reaksi adalah olahraga tangkap bola.

Nah itu dia yang termasuk dalam komponen kebugaran jasmani. Semoga materi ini bermanfaat menambah ilmu kalian. Terimaksihh 

Wasalamu'alaikum Wr. Wb

Daftar Pustaka :

 


Perilaku Hidup Sehat dan Pemanfaatan Waktu Luang untuk Kesehatan

Assalamu'alaikum Wr. Wb. A.   Pola Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat harus diterapkan dalam setiap sisi ...